Hj Nur Hasanah dan adiknya ,Marlina .Yang merintis usaha pempek Pak Raden pada 1984 .Jualannya masih keliling kampung dengan keranjang.Anak ibu Nur Hasanah yang paling tua M.Nur Haliansyah atau Iyan harus ikut keliling untuk menjajakan penganan yang berbahan ikan itu mulai pulang sekolh hingga pukul 17.00 .Lama-kelamaan usaha pempek tersebut laris manis.
Mulailah kakak beradik itu membuka konten kecil di komplek perusahaan PT Remco Kertopati.Karena kontennya berkembang hingga dibuka dibuka lagi lagi konten di daerah yang sama.Awalnya konten tersebut tanpa nama lambat laun kakek Iyan mengusulkan nama Pak Raden dengan alsan agar rezekinya tinggi seperti namanya.Sampai sekarang nama itu tetap dipakai hingga sekarang.Iyan menyatakan sangat mengetahui jatuh bangunnya usaha yang dirintis ibunya itu.Sebab,dia dari lima bersaudara ,hanya dialah waktu kecil harus berjualan keliling kampung.
"Saya ngikutin usaha ini dari nol.Tahu susahnya cari uang ,dari sekeranjang pempek yang saya jual ,saya cuma dikasih Rp 100 .Padahal sehari saya bisa jual 50-100 biji,"ungkapnya dengan terkekeh.Usaha pempek Pak Raden ,menurut Iyan mulai menanjak pada 1986.Dengan resep keluarga yang dibuat bertahun-tahun ,Iyan akhirnya berani membuka cabang di Jakarta.Dia mulai mengelola sendiri pada 1996 di Margonda ,Depok.Dia sambil kuliah di Universitas Gunadharma .Usaha pempek yang dikelola keluarga Iyan tersebut kini sudah memiliki 36 cabang di berbagai kota.[Sumber JP 2/01 2012 hal.4].
Mulailah kakak beradik itu membuka konten kecil di komplek perusahaan PT Remco Kertopati.Karena kontennya berkembang hingga dibuka dibuka lagi lagi konten di daerah yang sama.Awalnya konten tersebut tanpa nama lambat laun kakek Iyan mengusulkan nama Pak Raden dengan alsan agar rezekinya tinggi seperti namanya.Sampai sekarang nama itu tetap dipakai hingga sekarang.Iyan menyatakan sangat mengetahui jatuh bangunnya usaha yang dirintis ibunya itu.Sebab,dia dari lima bersaudara ,hanya dialah waktu kecil harus berjualan keliling kampung.
"Saya ngikutin usaha ini dari nol.Tahu susahnya cari uang ,dari sekeranjang pempek yang saya jual ,saya cuma dikasih Rp 100 .Padahal sehari saya bisa jual 50-100 biji,"ungkapnya dengan terkekeh.Usaha pempek Pak Raden ,menurut Iyan mulai menanjak pada 1986.Dengan resep keluarga yang dibuat bertahun-tahun ,Iyan akhirnya berani membuka cabang di Jakarta.Dia mulai mengelola sendiri pada 1996 di Margonda ,Depok.Dia sambil kuliah di Universitas Gunadharma .Usaha pempek yang dikelola keluarga Iyan tersebut kini sudah memiliki 36 cabang di berbagai kota.[Sumber JP 2/01 2012 hal.4].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar