Minggu, 13 November 2011

Sertifikasi Guru 2012

                  Kekacauan sertifikasi guru 2011 tak mnyurutkan langkah pemerintah untuk melanjutkan program tersebut .Bedanya untuk 2012 ,proses sertifikasi lebih banyak menggunakan internet.Kepala Badan Prengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan [BPSDMP-PMP] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud] Syawal Gultom menuturkan ,pihaknya sudah melansir data nama bakal calon [Balon] peserta sertifikasi 2012 .Nama-nama itu bisa dilihat di www.sergur.pusbangrudik.org.Namun nama-nama itu harus divalidasi dan diperbaiki lagi.Perbaikan itu terkait dengan data Nomer  Unik Pendidikan Tenaga Kependidikan [NUPTK] yang sudah ditetapkan."Semua calon harus memvalidasi masing-masing,"katanya di Jakarta kemarin 12/11.Batas untuk memvalidasi adalah 1 Desember.
                   Gultom mengatakan ,data yang tercantuym masih bersifat sementara dan belum otomatis menjadi peserta sertifikasi .Untuk itu ,para guru diingatkan agar jangan sampai tertipu iming-iming oknum di dinas pendidikan yang mengaku bisa meloloskan mereka."Saya tegaskan ,kuota nasional belum ditetapkan .Jadi saya harap guru untuk sementara fokus untuk memeriksa NUPTK masing-masing,"papar Gultom.Meski begitu dia memberi ancar-ancar bahwa kuota sertifikasi guru tahun depan sekitar 300 ribu orang.
                   PB PGRI berharap pelaksanaan sertifikasi tahun depan tidak kacau seperti tahun-tahun sebelumnya."Apalagi tahun depan masih menggunakan acuan NUPTK online,"papar Ketua umum PB PGRI Sulistyo.Sulistyo menuturkan jaringan PGRI saat ini masih mengikuti sejumlah agenda sosialisasi yang dijalankan BPSDMP-PMP .Setelah sosialisasi rampung ,pihaknya bakal mengevaluasi mekanisme sertikasi guru 2012 ."Jika  ada peluang yang memunculkan kekacauan lagi ,akan kami sampaikan .Ini supaya tidak rumit di belakang ,"tandasnya.Sulistyo menjelaskan pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan sertifikasi dengan dasar NUPTK online kerap menimbulkan kekacauan.Diantaranya petugas yang meng-update NUPTK di dinas pendidikan Kab/Kota sering malas.Mereka kadang meminta para guru mengirim berkas NUPTK langsung ke Kemendikbud di Jakarta.Akibat ulah petugas itu data NUPTK calon peserta sertifikasi kerap kacau di sejumlah daerah.Guru yang sudah lama mengajar ,kalah dari guru yang belum lama mengajar ,padahal keduanya sama-sama bertitel sarjana atau S1 ."Jika memang benar-benar menggunakan sistem online ,harus ada komitmen kuat mulai tingkat dinas pendidikan,"ujarnya .Persoalan lain yang menghantui adalah munculnya jual beli kursi atau kuota.Sulistyo menyayangkan hal ini,karena banyak yang menyetor uang jutaan rupiah ,tetapi tidak lulus, ternyata dat NUPTK dari sejumlah guru nakal tadi tidak terdaftar .Selain amburadulnya data NUPTK dan keberadaan calo ,Sulityo berharap pelaksanaan pendidikan dan latihan profesi guru [PLPG] di beberapa universitas diawasi dengan ketat.Sebab banyak praktek PLPG yang berlangsung tanpa mengacu pada pada kondisi riil para guru.Akibatnya banyak guru yang stres sehungga ada yang bunuh diri saat mengikuti PLPG.[sumber JP 13/11 2011].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar